Tuesday, June 19, 2007

Untung selamat...

Beberapa tahun silam selagi saya bertugas dikota Manado,seoarang teman perempuan saya, menceritakan pengalamannya pada saya.Pengalaman yang seumur hiduppun takkan terlupakan,katanya.
Suatu hari teman saya yang sudah sekian tahun menjalin hubungan dengan pacarnya ini tiba-tiba divonis putus hubungan oleh sang pacar,tidak ada angin ataupun hujan. wes ewes..ewes,si pacar minta bubaran. Teman saya jelas saja terkaget-kaget dengan keputusan ini,tapi apa dikata pacarnya tetap kukuh pada kalimat, tidak bisa melanjutkan hubungan..karuan teman saya langsung kehilangan nafsu hidup,maklumlah namanya juga cinta
pernah patah hati ga?? belum pernah ? wah kasihan! berarti anda belum pernah merasakan yang namanya jatuh cinta.. kasihaaan deh looh... hehehe.
Kurang lebih dua minggu kemudian teman saya yang masih dalam keadaan low bat ini mendapat kabar bahwa sang mantan pacar akan segera melangsungkan pernikahan, bisa dibayangkan bagaimana kecewanya sedihnya dan masih banyak perasaan nya-nya lainnya dihati teman saya yang tak bisa terungkapkan kata-kata.
Dalam keadaan perasaannya yang berkelana entah kemana teman saya nekat pergi keluar rumah sendirian,motor yang dikendarainya dipacu dalam kecepatan tinggi,rencanaya sih mau bunuh diri..alhasil karena mengendarai motor secara asal-asalan teman sayapun sukses menabrak tiang listrik yang diam berdiri dipinggir jalan, Untungnya dia selamat, cuma beberapa jahitan dan patah tulang ringan...
heppfh.. Tapi malunya katanya jadi 10x lipat.Belum lagi biaya rumah sakit yang tidak sedikit, bekas luka yang ga bisa dihilangkan,trauma akibat kecelakaan, dan sakitnya yang ga ketulungan. Teman saya benar-benar menyesal. Hanya karena terlalu terbawa emosi dan perasaan dia harus menanggung malu dan merepotkan banyak orang.
Yaah...perasaan cinta kadang bisa membutakan perasaan-perasaan yang lain.Tapi jangan sampai deh pakai acara bunuh diri segala dosa besar atuh?
Hmm... Untungnya teman saya selamat,tiang listriknya juga, hahaha....

Saturday, June 16, 2007

Kata Titi Kamal : "Emang enaaak...??"

Baru-baru ini seorang teman menghubungi saya lewat handphone,selama hampir 15 menit saya mendengarkan keluh dan kesahnya mengenai bisnisnya yang saat ini sedang dalam keadaan
hidup segan mati tak mau.
Sebagai teman yang cukup baik saya, mencoba mendengarkan curahan hatinya dengan sabar dan mendoakan semoga teman saya yang sedang resah gelisah ini akan cepat menemukan jalan keluar yang baik dari masalah yang sedang dihadapinya saat ini.
Cukup jelas memang, bagi saya pribadi jikalau sedang menghadapi masalah kehadiran seorang teman yang pas adalah bak guyuran hujan di musim kemarau, walaupun cuma rintik-rintik yang jelas akan lumayan menyejukkan.
Bukan hanya karena kita butuh bahunya untuk bersandar,bagi saya yang saya butuhkan adalah telinganya. Telinga untuk mendengarkan uneg-uneg plus kegalauan juga untuk mengeluarkan asap-asap yang mengebul-ngebul dalam hati dikalau sedang emosi.
Trus gimana ya, kalau ternyata teman tersebut ternyata bukanlah teman yang tepat melainkan teman yang menyesatkan? bayangin pada saat sedang bete,pusing tujuh keliling malah diajak yang iya-iya? ya ngedugem,ya ngerokok,ya ngeboat,...kata Titi Kamal:"Emang enaak..?" keputusan ditangan kita..tapi bagaimana dengan orang lain yang mungkin masalahnya jauh lebih berat??

Rasulullah bersabda : "Ketahuilah bahwa pertolongan itu bersama kesabaran, kelapangan itu bersama kesusahan, dan bahwa kesulitan itu bersama kemudahan."
(Hr. Imam Akhmad)